"Hutan" Riau Diambang “Kepunahan”
Kerugian
sumber daya alam atas penyempitan hutan Riau dikalkulasikan telah mencapai
lebih dari Rp 1.500 triliun. Data ini sesuai dengan hasil riset yang dilakukan
oleh Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari). (azam)
Sepanjang
tahun 2009-2012, sebanyak 500 ribu ha areal hutan telah beralih fungsi, kondisi demikian akan
sangat membahayakan, jika hutan terus menerus dirusak kerugian alam akan semakin
besar. Kerusakan hutan akan mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati baik
flora ataupun fauna. (azam)
Berdasarkan
survey dari sejumlah organisasi pecinta lingkungn maupun dinas kehutanan, hutan
di riau hanya tinggal kurang dari 1 juta hektar, dan itu akan berdampak sangat negative
terhadap kehidupan manusia, terutama dari segi prekonomian dan ancaman
ketahanan pangan di tanah air. (azam)
Kenapa
demikian, kerusakan hutan akan mengakibatkan putusnya rantai makanan yang mengakar sehingga system ekosistem
menjadi berantakan dan hama binatang akan menyerang dan cepat beralih ke sektor
di luar rantai makanan.
Dan
apabila hama menyerang hasil atau tanaman pangan, maka bukan tidak mungkin
tanaman pangan yang selama ini menjadi dambaan pemerintah bukan saja tidak
tercapai, namun juga akan punah dan ketergantungan terhadap produk impor akan
semakin menjadi-jadi.
Coba
kita bayangkan, kalau kerusakan tanaman pangan, pertanian dan perkebunan,
mungkin bisa saja diatasi dalam waktu yang tidak terlalu lama, hanya beberapa
tahun saja, namun jikalau hutan di rusak maka butuh waktu puluhan tahun untuk
memperbaikinya dan tidak bisa dalam waktu dekat.
Selain
itu kerusakan hutan yang berlanjut, akan mengakibatkan kurangnya produksi
oksigen di udara. Manusia semakin hari semakin bertambah dan kebutuhannya
terhadap oksigen semakin banyak, sementara hutan sudah semakin tidak ada sudah
mencapai ketingkat kepunahan, tidak lama lagi manusia akan sulit untuk bernapas
kalau kondisi selalu berlanjut. Kepunahan hutan memang tidak memberikan dampak
pada hari ini atau dalam jangka waktu yang pendek, namun perlahan tapi pasti
akan berbicara di masa depan ketika manusia dipanikkan dengan berbagai
kemungkinan terburuk yang salah satunya adalah serangan hama.
Terlebih
lagi saat ini, pemanasan global (global Warming) telah melanda di daratan
seluruh dunia termasuk Indonesia, hal ini memberikan dampak yang luar biasa,
termasuk perubahan iklim yang tidak teratur, dimana potensinya adalah gangguan
terhadap lahan pertanian warga dan lahan perkebunan industri.
Nah,
setelah semua dampak ini terjadi barulah manusia sadar akan kesalahan yang
dibuat di masa lalu, namun itu tidak berarti, allah Swt sudah menjelaskan dalam
al-Quran, kerusakan di di darat, di laut dan di udara adalah akibat tingkah
laku dan perbuatan manusia itu sendiri. Hutan tidak bisa tergantikan dengan
uang sebesar apapun dan sebanyak apapun
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJangan Byarkan Hutan Kita Hilang, Menyelamatkan Hutan sama dengan Menyelamatkan Nyawa jutaan orang..
BalasHapus